Bakteri Usus Manusia Bisa Datang dalam Tiga Rasa

Penelitian baru diterbitkan dalam jurnal Alam mengisyaratkan bahwa manusia mikrobioma — yaitu, komunitas organisme yang hidup secara simbiosis di dalam manusia — dapat terjadi pada varietas tertentu. Studi, yang mengurutkan semua gen yang tersedia dalam sampel kotoran, menemukan bahwa orang-orang yang menjadi sampel itu terbagi dalam tiga kategori yang mereka sebut enterotipe .

Penelitian ini bergantung pada penerimaan yang berkembang untuk memandang manusia sebagai mikrobioma. Bagaimanapun, manusia terdiri dari banyak bakteri berbeda dan makhluk kecil lainnya yang membantu kita melakukan fungsi metabolisme mendasar. Bagaimana komunitas ini terbentuk masih belum dipahami dengan baik, membuat para ilmuwan mulai mengidentifikasi organisme non-manusia yang membentuk manusia. Kemungkinan bahwa manusia termasuk dalam enterotipe yang berbeda dapat mengarah pada pemahaman yang lebih dalam tentang apa yang terjadi dalam diri individu, dan kemungkinan perawatan medis yang lebih baik.

Enterotipe ini dibandingkan dengan golongan darah, meskipun penelitiannya cukup baru sehingga perbandingannya mungkin tidak benar-benar valid. Enterotipe yang ditemukan oleh tim ditentukan oleh genus bakteri yang mendominasi pengelompokan. Mereka menemukan bahwa genus Bacteroides , Prevotella atau Ruminokokus cenderung memimpin kelompok, dan mendefinisikan tiga kelompok.

Karena studi ini sangat baru, para ilmuwan masih tidak yakin mengapa kelompok-kelompok itu terpecah seperti yang mereka lakukan. Namun, bakteri ini unggul di bidang khusus. berkabel laporan:

Dalam hal fungsi, masing-masing genera yang menentukan enterotipe telah dikaitkan dengan preferensi pemrosesan nutrisi - Bacteroides ke karbohidrat, Prevotella ke protein yang disebut musin, atau Ruminococcus dengan musin dan gula - tetapi jauh lebih mungkin terjadi.

Untuk penelitian mereka, tim menggunakan 22 sampel tinja dari Denmark, Prancis, Italia, dan Spanyol. Setelah mengidentifikasi tiga enterotipe, mereka memasukkan 13 sampel dari Jepang dan empat dari Amerika, menemukan pola yang sama. Sebuah pertanyaan menggiurkan untuk penelitian masa depan adalah jika ini adalah satu-satunya enterotipe yang ada, atau jika enterotipe ada sama sekali di komunitas lain.

Jika klasifikasi enterotipe bertentangan dengan penelitian lebih lanjut, jalur studi ini dapat memiliki aplikasi medis yang berharga, selain berkontribusi pada pemahaman baru tentang biologi manusia. Meskipun para ilmuwan baru mulai menggores permukaan mikrobioma manusia, itu sudah mulai membuat sketsa gambaran baru kemanusiaan.

(gambar dan cerita melalui berkabel )